September 8, 2013

Pic source: mkp.net
Hari ini baru saja saya pulang dari kampus, seketika mama saya menyuruh saya untuk ikut daftar CPNS yang memang sedang serentak diadakan beberapa kementrian se-Indonesia. Saya beralasan bahwa ijazah belum keluar walau sudah memegang surat keterangan lulus. Beliau menimpali, "mumpung masih muda, kapan lagi bisa daftar, kalo jadi PNS gajinya gede lho, enak nanti kalo dah jadi PNS, anaknya paman ******* sudah diangkat jadi PNS tuh, enak dia sudah punya penghasilan **** juta sebulan, kamu gak pengen kaya dia?" Nah dari kata-kata ini lah saya tertarik untuk membuat tulisan yang Anda akan baca di bawah ini.

Memang perkataan mama saya tersebut tidak ada yang salah, memikirkan masa depan anaknya adalah salah satu bentuk rasa kasih sayang beliau terhadap diri saya, tetapi sedikit keliru jika kita mau untuk berpikir jernih akan sesuatu yang bernama 'takdir'. Siapapun setiap orang di dunia ini pasti ingin memiliki kehidupan yang lebih baik berupa pekerjaan dengan penghasilan tinggi, untuk kemudian bisa membeli kendaraan dan rumah yang mewah, misalnya. Saya dan mungkin Anda termasuk di dalamnya. Ibarat hidup ini hanya sekali, mengapa kita tidak hidup enak dan nyaman, begitu mungkin yang ada dalam benak kita.

Tetapi yang perlu diingat adalah bahwa Allah Yang Maha Kuasa telah menakdirkan untuk setiap jiwa rezekinya masing-masing. Manusia boleh berusaha namun pada akhirnya Allah yang menentukan. Saya paling membenci perkataan, "liat tuh si A bisa diterima di perusahaan besar, liat tuh si B udah punya penghasilan sekian juta per bulan, liat tuh si C udah diangkat jadi PNS, bla bla bla." Saya bukannya orang yang membenci kekayaan dan harta. Toh nanti jika waktunya telah tiba dan Allah menakdirkan saya untuk menjadi orang sukses, pasti saya akan jadi orang sukses (dengan izin Allah). Saya hanya benci ketika seseorang harus dibandingkan dengan orang lain. Rezeki dia biarlah dia yang punya, toh kita punya rezeki sendiri. Kita punya mangkuk rezeki sendiri. Ambilah apa yang memang menjadi bagian kita, dan jangan iri dengan porsi orang lain. Ibarat seorang narapidana di sebuah LP, yang ketika jam makan tiba satu per satu dari mereka memegang sebuah mangkuk yang kemudian diisi makanan dari wadah makanan besar oleh petugas lapas. Seperti itulah keadaan kita di mata Allah. Setiap napi (seharusnya) hanya akan melihat kepada mangkuk kepunyaannya sendiri, mangkuk orang lain biarlah orang lain yang punya. Tidak usah kita usik. Orang lain mungkin memiliki lebih banyak rezeki daripada kita, dan itu memang hak mereka, dan adalah hak Allah untuk memberi itu semua. Maka kita pun harus yakin pasti kita juga punya bagian dari kasih sayangNya.

Percaya bahwa Allah pasti akan memberi rezeki bagi setiap hambaNya yang mau berusaha adalah kunci bagi mereka yang selalu bersyukur. Jangankan kita manusia -makhlukNya yang paling sempurna-, semut saja yang sebegitu kecil dan imutnya Allah kasih rezeki kok. Jangan terlalu khawatir akan apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada seseorang pun yang tau apa yang akan terjadi pada diri kita di masa depan. Boleh jadi hari ini kita miskin, payah, belum sukses, tapi di masa depan, who knows? Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha, fokus pada apa yang kita lakukan, dengan penuh harap pada Allah Yang Maha Pemberi Rizki bahwa ia tidak akan menelantarkan hambaNya. Dan terakhir, tak perlu menjadi orang lain.

_________________________________
Baca juga:
- Hidup Tak Harus Selalu Sama
- Fenomena 'Keep Smile'
- Belajar Dari Ayam dan Kucing

Categories: ,

15 comments:

  1. Ya, ibaratnya setiap orang sudah mempunyai rezeki masing-masing ya ^^

    ReplyDelete
  2. Sudut pandang narapidana *salahfokus* hahaha

    ReplyDelete
  3. kdng jdi pusing sendiri sob,dibandingkan si dia..si dia.. dan si dia..
    seolah2 semuanya sama rata..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kata Tom Higgenson di lirik lagunya juga blg "The world will never ever be the same."
      so enjoy the ride :)

      Delete
  4. nyokap lo sama nyokap gw punya opini yang sama, pengen anaknya jadi PNS dan gagal.
    bro mending lo ikutin aja saran nyokapa lo, sumpah kerja swasta kaga enak. kerja ga ada jaminan masa depan, hari ini kerja mungkin bulan depan di pecat
    pilihan ada di tangan anda

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukannya ga mau jd PNS, cuma waktunya waktu itu lg ga pas aja mas..

      Delete
  5. banyak saingan perlu usaha keras kalo gagal mungkin blm saatnya

    ReplyDelete
  6. yang penting harus selalu bersyukur dalam menerima rezeki apapun bentuknya :d

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap betul sekali, kewajiban setiap muslim :) kalo ga bersyukur sama yg kecil2 nanti ga dikasih yg gede2 :D

      Delete
  7. >>
    tulisannya bisa untuk bercermin..
    salam sukses ya bwt Yusuf..

    ReplyDelete

Go to LFC Indonesia website Go to Liverpool FC website